Al-Qur’an dan Sains menggambarkan bulan sebagai satelit alami Bumi: Ozzon Techno

Planet Bumi hanya memiliki satu satelit dan itu wajar bulan. Bulan adalah satelit alami terbesar di tata surya dalam hal orbit planet, diameter 27 persen, kepadatan 60 persen, dan massa bumi.

Bulan, yang bertindak sebagai satelit bumi, telah dijelaskan dalam Alquran dan sains sejak lama. Hal tersebut dijelaskan dalam buku Tafsir Elmi ‘Manfaat Langit di Mata Alquran dan Ilmu Pengetahuan’ bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia.

Baca juga: Keberadaan gunung api bawah laut dijelaskan dalam Alquran dan sains

Bagi penghuni bumi, bulan merupakan bagian terpenting dari langit malam. Kehadirannya bisa disaksikan hampir selalu pada malam hari karena bulan memang satelit bumi. Karena posisinya sebagai satelit, maka bulan selalu bersentuhan dengan bumi.

Terbit dan terbenamnya bulan adalah kejadian yang konstan. Petunjuk tentang peristiwa ini dapat ditemukan di Alquran.

Kemudian, ketika dia melihat bulan terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan terbenam, “Jika Tuhanku tidak membimbing saya, saya akan termasuk di antara mereka yang tersesat,” kata Surat al-An’am, ayat 77.

bulan.  (Foto: Luke Besley / Unsplash)

Di paragraf sebelumnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan situasi Nabi Ibrahim muda di langit, Apakah bintang itu Tuhan bersinar di langit?

Namun saat matahari bersinar cerah di pagi hari, saat bintang tersandung atau hilang, itu membuktikan bahwa bintang tersebut bukanlah Tuhan.

Dalam ayat ini dikisahkan bahwa pencarian akan Tuhan berlanjut melalui nabi muda Abraham. Ketika dia melihat bulan, yang lebih besar dan lebih terang dari bintang-bintang, dia ragu bahwa Tuhan sedang mencarinya.

READ  Pulau Jawa di Indonesia: Gunung Merapi kembali memberikan gambar yang spektakuler - Panorama

Baca juga: Alquran dan sains menjelaskan fungsi tumbuhan di bumi

Namun, seperti bintang, bulan tidur di pagi hari. Saat itu, dia percaya bahwa bulan tidak boleh disebut Tuhan. Salah satu benda langit adalah bulan.

“Tuhanmu adalah Allah, Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam musim, lalu menempatkannya di Singgasana. Dia menutup malam sampai keesokan harinya, dan Dia menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Masing-masing mematuhi perintah-Nya. Ingat, penciptaan dan kekuasaan hanyalah hak Allah.” Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. ”Surah Al-A’raf, 54

Bagian ini dengan jelas menyatakan bahwa langit, bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang adalah ciptaan Allah. Sebagai makhluk, semua benda langit tunduk pada hukumnya, dan mereka tunduk pada hukumnya.

Baca juga: Mengubah gunung menjadi daratan Erosi menjelaskan Alquran dan sains

Bulan, seperti benda langit lainnya, naik dan turun. Fenomena seperti itu sebenarnya terjadi secara alami di semua benda langit.

Tentu saja, bulan tidak memiliki cahayanya sendiri. Cahaya yang sepertinya datang darinya adalah pantulan matahari.

Jika Walahu Alam Shawab.

Baca juga: Penjelasan Alquran dan ilmiah ini didasarkan pada pembentukan alam semesta

Written By
More from Hulwi Zafar
Sedikitnya sepuluh orang tewas pasca longsor di Indonesia
15 Februari 2021, 14.25 Jakarta (dpa) Pada musim hujan, longsor lebih sering...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *